Headline News

Kejari Parimo Bidik Pengadaan Lahan Kuburan Fiktif Senilai Rp8 M

02 Aug 2016

Palu

Parigi

Dihantam Banjir, Jalur Transportasi di Tolai Timur Terputus

PARIGI MOUTONG – Akibat dihantam banjir, jalur transportasi ...

  • 02 Aug 2016
  • 0

Pt Cpm Dukung Kegiatan Ritual Masyarakat Adab Di Poboya

PALU, – Rencana pelaksanaan kegiatan etika di kawasan konsesi tambang  Poboya Kota Palu mendapat pinjaman dari PT. CPM.


GM Eksternal Affairs and Security PT CPM, Amran Amir mengatakan, CPM pasti memberi sumbangan terhadap forum budbahasa untuk menggelar ritual adab di wilayah Poboya sebagai bagian dari keberadaan CPM di Kota Palu terutama yang juga menjadi bab dari masyarakat lingkar tambang.


“Kami dari CPM menghormati dan memberi sumbangan dilaksanakannya kegiatan adab di Poboya,” kata Amran dihubungi, Senin (24/2/2025).


Seperti diketahui ritual etika “Pompaura” sekelurahan Poboya akan dikerjakan di wilayah konsesi PT. CPM Poboya pada beberapa hari kedepan.


Sementara Wakil Ketua Badan Musyawarah Adat Kaili Provinsi Sulawesi Tengah dan Wakil Ketua I Dewan Adat Kota Palu., DR. Drs.Timudin DG Mangera Bauwo, M.Si dalam informasi tertulisnya mengungkan tradisi budpekerti Kaili mesti terus disokong, dihargai .dan dilestarikan bareng . Mengingat Adat Kaili yakni salah satu etika istiadat yang meningkat di masyarakat suku Kaili yang sebagian besar berada di Provinsi Sulawesi Tengah.


“Saya berharap ritual adat yang hendak dikerjakan di kawasan tambang Poboya mampu berlangsung dengan baik dan tetap menjaga marwah etika dan menjaga keseimbangan antara tradisi, keselamatan dan ketentraman  penduduk ,” ujar Timudin DG Mangera Bauwo.


Pada peluang tersebut Doktor Timuddin memastikan, penting dalam mempertahankan rasa toleransi kekeluargaan dan kegotongroyongan.


Termasuk dengan keberadaan PT CPM di tanah Kaili layak bersama dijaga, sepanjang pihak perusahaan melakukan hal terbaik dan tidak mengusik wilayah ketentraman yang ada di wilayah tersebut.


“Terkait dengan acara budpekerti yang mau dijalankan di Poboya, saya menilai sepanjang pelaksanaanya aman dan tetap menjaga rasa persatuan kesatuan didalamnya. Bagi kami tidak ada persoalan. Makara CPM silahkan bekerja dan  memang kita tahu bahwa CPM menerima restu dari pemerintah. Tetapi jangan lupa untuk melibatkan dan mengutamakan penduduk setempat dalam tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan lingkar tambang.  Supaya penduduk juga tingkat penghasilannya meningkat dan jangan sampai terjadi benturan,” ujar Doktor Timuddin sembari menekankan kembali, Masintuvu Kita Maroso Morambanga Kita Marisi artinya Bersama Kita Kuat Bersama Kita Kokoh.***



No comments:

Write a Comment

Donggala

Sigi

Touna

Buol

Tolitoli

Featured