Berita Seputar Kota Palu dan Sekitarnya
SEO BLOG & TEMPLATES
BeritaKotaPalu »
Palu
»
Wagub Sulteng Sesalkan Pernyataan Ketua Pansus UU Terorisme
Wagub Sulteng Sesalkan Pernyataan Ketua Pansus UU Terorisme
Posted by BeritaKotaPalu on Friday, 29 July 2016 |
Palu
PALU – Wakil Gubernur Sulawesi Tengah H Sudarto menyesalkan pernyataan Ketua Panitia Khusus (Pansus) Terorisme DPR-RI Muhammad Syafi’i yang menyebut teroris sebenarnya di Poso adalah polisi.
“Ahh nggak bener itu. Justru kehadiran polisi di Poso untuk menangani permasalahan terorisme. Sehingga dengan pernyataan dari pansus itu saya tidak sepakat,” tegas Wagub Sulteng H Sudarto, Rabu (27/7/2016) di Palu.
Menurut Sudarto, polisi itu sudah bersusah payah melakukan upaya-upaya sedemikian guna memberantas terorisme. “Tapi ini, malah mereka yang dibilang teroris. Hal-hal seperti ini, dapat menyakiti hati sebagian besar polisi dan TNI yang telibat dalam operasi ini,” jelasnya.Sudarto menegaskan, jika kehadiran polisi di Poso merupakan tugas negara guna menangani terorisme.
Meski demikian, Sudarto tidak menampik banyaknya simpatisan saat pemakaman jenazah Santoso beberapa hari lalu.
Namun sekali lagi, Sudarto menegaskan, kehadiran polisi di Poso guna memberantas terorisme.
Diketahui seperti yang diberitakan sejumlah media, Senin (25/7/2016) di gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Syafi’i menyebut, bagi masyarakat Poso teror sebenarnya datangnya dari aparat kepolisian. Sebab masyarakat di sana menyimpan dendam yang luar biasa kepada polisi. Akibat banyaknya aparat yang melakukan pelanggaran HAM berat.
“Ahh nggak bener itu. Justru kehadiran polisi di Poso untuk menangani permasalahan terorisme. Sehingga dengan pernyataan dari pansus itu saya tidak sepakat,” tegas Wagub Sulteng H Sudarto, Rabu (27/7/2016) di Palu.
Menurut Sudarto, polisi itu sudah bersusah payah melakukan upaya-upaya sedemikian guna memberantas terorisme. “Tapi ini, malah mereka yang dibilang teroris. Hal-hal seperti ini, dapat menyakiti hati sebagian besar polisi dan TNI yang telibat dalam operasi ini,” jelasnya.Sudarto menegaskan, jika kehadiran polisi di Poso merupakan tugas negara guna menangani terorisme.
Meski demikian, Sudarto tidak menampik banyaknya simpatisan saat pemakaman jenazah Santoso beberapa hari lalu.
Namun sekali lagi, Sudarto menegaskan, kehadiran polisi di Poso guna memberantas terorisme.
Diketahui seperti yang diberitakan sejumlah media, Senin (25/7/2016) di gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Syafi’i menyebut, bagi masyarakat Poso teror sebenarnya datangnya dari aparat kepolisian. Sebab masyarakat di sana menyimpan dendam yang luar biasa kepada polisi. Akibat banyaknya aparat yang melakukan pelanggaran HAM berat.
Sumber: KabarSelebes
Top 5 Popular of The Week
-
Palu - Farha Egypt Hakim tidak menyangka akan ditetapkan sebagai pembawa baki sangsaka Merah Putih dalam pasukan pengibar bendera pusak...
-
PARIGI MOUTONG – Akibat dihantam banjir, jalur transportasi utama yang menghubungkan Desa Tolai Timur Kecamatan Torue dan Desa Balinggi ...
-
PALU - Tim Pengawasan dan Pemeriksaan (Wasrik) Itwasum Mabes Polri melakukan pemeriksaan di Polres Palu, pada Selasa (26/07). Tim Wasr...
-
PALU - Di tengah sistem pendaftaran dan pelunasan haji reguler yang dikabarkan menganut sistem transparansi dan berkeadilan, masih ada s...
-
PALU – Sekitar kurang 2 bulan kemarin, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Palu kehabisan blanko KTP. Sehingga warg...
-
Puluhan warga yang menamakan diri kelompok Aman dan Aliansi Agra bertemu dengan wakil rakyat berlangsung di ruan aspirasi kemarin PARI...
-
MORUT, – Komisi III DPRD Sulawesi Tengah (Sulteng) bertandang ke Ditjen Minerba Kementerian ESDM pada 20 Februari 2025. Kunjungan ini dike...
-
Palu - Sebanyak 158 kepala desa di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah mendapat bantuan kendaraan sepeda motor untuk menunjang kegiatan...
-
Sekda H Ekka Pontoh saat menyerahkan bantuan sembako kepada warga korban banjir di Kecamatan Parigi Selatan PARIGI - Pemerintah Kabup...
-
Donggala - Pemerintah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, memberikan upah guru honor di kabupaten tersebut senilai Rp1 juta perbulan s...


No comments: