Headline News

Kejari Parimo Bidik Pengadaan Lahan Kuburan Fiktif Senilai Rp8 M

02 Aug 2016

Palu

Parigi

Dihantam Banjir, Jalur Transportasi di Tolai Timur Terputus

PARIGI MOUTONG – Akibat dihantam banjir, jalur transportasi ...

  • 02 Aug 2016
  • 0

Inovasi Penanganan Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Nosarara: Kombinasi Suplementasi Zat Besi Dan Contoh Makan Sehat

Muhammad Kurniawan, S.Ked


ANEMIA pada ibu hamil merupakan salah satu dilema kesehatan yang signifikan di Indonesia. Berdasarkan data WHO (2011), sekitar 38,2% ibu hamil di dunia mengalami anemia, dengan prevalensi tertinggi di Asia Tenggara, mencapai 48,7%.


Di Indonesia, hasil Riskesdas 2018 memberikan bahwa 48,9% ibu hamil mengalami anemia, meningkat dari tahun 2013 sebesar 37,1%. Di kota palu prevalensi ibu hamil dengan status anemia sebesar 9,5% atau sebanyak 678 perkara pada tahun 2023.


Anemia dalam kehamilan mampu menjadikan komplikasi serius seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), perdarahan ketika persalinan, sampai kematian ibu dan janin.


Oleh sebab itu, dibutuhkan penemuan dalam penanganan anemia guna memajukan kesadaran ibu hamil dan menekan angka peristiwa anemia selama kehamilan.


Tantangan Penanganan Anemia dalam Kehamilan


Salah satu tantangan dalam pengobatan anemia ialah rendahnya kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet tambah darah (TTD). Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, hanya 37,7% ibu hamil yang mengonsumsi TTD sebanyak 90 tablet sesuai saran.


Faktor lain yang memengaruhi kepatuhan antara lain efek samping embel-embel besi, kurangnya edukasi, serta contoh makan yang kurang sebanding.


Untuk menanggulangi problem ini, Puskesmas Nosarara melaksanakan penemuan dengan mengombinasikan suplementasi zat besi dengan pola makan kaya zat besi dan vitamin C guna memajukan efektivitas terapi anemia pada ibu hamil.


Intervensi: Suplementasi dan Pola Makan Sehat


Studi ini dijalankan terhadap seorang pasien ibu hamil berusia 20 tahun (G1P0A0) yang mengalami anemia dengan kadar hemoglobin (Hb) 7,3 g/dL. Intervensi dikerjakan selama 6 ahad, dengan pendekatan sebagai berikut:



  1. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)

    • Ibu hamil diberikan tablet besi sebanyak 90 tablet sesuai nasehat WHO dan Kementerian Kesehatan.

    • Edukasi diberikan mengenai cara konsumsi yang benar, adalah diminum bareng vitamin C untuk meningkatkan perembesan zat besi.



  2. Modifikasi Pola Makan

    • Pemberian makanan kaya zat besi seperti hati ayam, ikan kembung, telur ayam, dan daun kelor.

    • Konsumsi buah-buahan tinggi vitamin C, seperti jeruk dan pisang ambon, guna memajukan peresapan zat besi.

    • Hindari konsumsi teh dan kopi setelah makan, karena mengandung tanin yang menghambat penyerapan zat besi.



  3. Monitoring dan Pendampingan Pasien

    • Pemeriksaan Hb dikerjakan setiap 3 ahad untuk menilai efektivitas intervensi.

    • Komunikasi rutin melalui WhatsApp untuk memastikan kepatuhan pasien dalam mengonsumsi suplemen dan mengikuti contoh makan sehat.




Hasil Penelitian


Setelah 6 minggu intervensi, terjadi peningkatan kadar Hb dari 7,3 g/dL menjadi 10,7 g/dL.


Tabel 1. Peningkatan Hb sehabis intervensi





















Waktu IntervenKadar Hb (g/dL)
Awal (Minggu 0)7,3
Minggu ke-39,1
Minggu ke-610,7

Selain itu, pasien mengalami peningkatan energi, tidak lagi merasa gampang lelah, dan tidak mengalami sakit kepala mirip sebelumnya.


Strategi untuk Meningkatkan Kepatuhan Pasien


Untuk mengembangkan kepatuhan ibu hamil dalam pengobatan anemia, dijalankan beberapa taktik berikut:



  • Edukasi perihal anemia dan bahaya kelemahan zat besi terhadap pasien dan keluarganya.

  • Kartu Kontrol Hb untuk mengawasi pergantian kadar Hb selama kehamilan.

  • Pembuatan poster dan leaflet edukasi mengenai acuan makan sehat dan pentingnya konsumsi tablet tambah darah.

  • Pendampingan keluarga untuk memutuskan ibu hamil mendapatkan sumbangan dalam konsumsi kuliner bergizi.


Respon Pasien dan Implikasi Penelitian


Pasien memberikan kenaikan kesadaran akan pentingnya pencegahan anemia dan menyatakan kepuasan kepada pendekatan yang dikerjakan.


“Saya dahulu sering merasa lemas, namun sehabis rutin makan sayur kelor, hati ayam, dan minum tablet tambah darah, tubuh aku jadi lebih segar. Saya juga baru tahu kalau teh bisa menghambat peresapan zat besi, sekarang aku sudah menghindarinya,” ujar pasien ketika evaluasi tamat.


Keberhasilan intervensi ini membuka potensi untuk diterapkan pada ibu hamil yang lain di wilayah kerja Puskesmas Nosarara, dengan impian mampu menurunkan angka kejadian anemia dalam kehamilan.


Tips Pencegahan Anemia untuk Ibu Hamil



  • Konsumsi kuliner kaya zat besi mirip hati ayam, ikan, telur, dan sayuran hijau.

  • Perbanyak buah tinggi vitamin C mirip jeruk, jambu biji, dan stroberi untuk mengembangkan absorpsi zat besi.

  • Minum tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan.

  • Hindari konsumsi teh dan kopi setelah makan karena mampu menghambat peresapan zat besi.

  • Lakukan investigasi Hb secara berkala di fasilitas kesehatan terdekat.


Kesimpulan dan Rekomendasi


Intervensi berbasis kombinasi suplementasi zat besi dan acuan makan kaya nutrisi terbukti efektif dalam meningkatkan kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia.


Rekomendasi:



  • Peningkatan edukasi ihwal anemia pada ibu hamil dan keluarganya.

  • Promosi makanan kaya zat besi yang murah dan gampang didapat di lingkungan penduduk .

  • Pemeriksaan Hb secara terencana untuk mendeteksi anemia sejak dini.


Sumber:



  1. Global Prevalence of Anemia in Pregnant Women. 2011.

  2. Laporan Riset Kesehatan Dasar Indonesia. 2018.

  3. Katili DNO, Umar S, Gres AM. Pengaruh Telur Ayam Rebus kepada Peningkatan Kadar Hb Ibu Hamil Trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas Tilango. Madu J Kesehatan. 2019;8(1):9–22.

  4. Rahayu R. Efektivitas Penambahan Sari Kurma dalam Pemenuhan Gizi Ibu Hamil Anemia di Puskesmas Wedi, Klaten. J Kebidanan Tradisional. 2017;2(2):97–103.

  5. Winarni LM, Lestari DP. Pengaruh Pemberian Jus Jeruk kepada Peningkatan Hb Ibu Hamil Anemia. J Menara Med. 2020;2(2):119–27.



No comments:

Write a Comment

Donggala

Sigi

Touna

Buol

Tolitoli

Featured