Kejari Parimo Bidik Pengadaan Lahan Kuburan Fiktif Senilai Rp8 M
PARIGI - Kejaksaan Negeri (Kejari) Parigi Moutong saat ini tengah membidik dugaan pengadaan lahan kuburan fiktif milik Pemerintah Daerah (Pem...
Berita Seputar Kota Palu dan Sekitarnya
PARIGI - Kejaksaan Negeri (Kejari) Parigi Moutong saat ini tengah membidik dugaan pengadaan lahan kuburan fiktif milik Pemerintah Daerah (Pem...
PALU - Krisis listrik yang melanda Kota Palu dan sejumlah ka...
PALU - Bertempat di Aula salah satu hotel di Jalan Patimura ...
Palu - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah mencatat selam...
PARIGI - Kejaksaan Negeri (Kejari) Parigi Moutong saat ini tengah membidik dugaan pengadaan lahan kuburan fiktif milik Pemerintah Daerah (Pem...
PARIGI MOUTONG – Akibat dihantam banjir, jalur transportasi ...
Penulis: Syila Fadhillah Basalamah, S. Ked
HIPERTENSI atau tekanan darah tinggi adalah keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg.
Penyakit ini sering disebut sebagai “silent killer” sebab mampu berkembang tanpa tanda-tanda yang jelas, namun mempunyai pengaruh serius mirip penyakit kardiovaskular, gagal ginjal, dan stroke.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Palu, pada tahun 2020 terdapat 13.147 perkara hipertensi, sebanyak 6.647 penderita yang menerima pelayanan hipertensi, dan 85 perkara maut balasan komplikasi hipertensi.
Berdasarkan data dari Puskesmas Sangurara Palu, pada tahun 2024 tercatat sebanyak 9.264 penderita hipertensi.
Dalam hal ini, Tindakan yang diambil oleh tenaga Kesehatan di Puskesmas Sangurara Kota Palu yaitu meningkatkan wawasan dan kesadaran masyarakat.
Dengan pengertian yang lebih baik perihal faktor risiko dan edukasi yang sempurna, dibutuhkan masyarakat mampu lebih proaktif dalam pencegahan dan pengelolaannya.
Berdasarkan hasil observasi selama 6 ahad yang dijalankan oleh Dokter Muda Syila pada salah satu pasien penderita Hipertensi di Puskesmas Sangurara, dengan memberikan pendekatan serta edukasi yang sempurna ternyata mampu membuahkan hasil, pada minggu pertama pengamatan sebelum pasien mengetahui ancaman hipertensi, tekanan darah pasien ialah 183/108 mmHg, pada ahad terakhir observasi setelah pasien mulai menerapkan pola hidup sehat dan berkala konsumsi obat hipertensi, tekanan darah pasien menjadi terkontrol yaitu 149/93 mmHg.
Meskipun cuma hal kecil yang dilakukan adalah memberikan berita dan edukasi tentang hipertensi, hal ini mampu berdampak besar bagi keselamatan banyak orang.
Mari cegah hipertensi dan komplikasinya sebelum terlambat, dengan beberapa hal berikut:
Kesadaran akan pentingnya menjaga tekanan darah tetap wajar tidak cuma melindungi diri dari risiko penyakit jantung dan stroke, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Sumber:
Copyright © 2014-2015 Berita Kota Palu. All rights reserved. Template Designed by Uong Jowo. Share and edited by CB Bloggerz
Links: Freedomain Name - RKSB FM - Tips Komunikasi - Online News Theme - Sepakbola Magz
No comments: