Headline News

Kejari Parimo Bidik Pengadaan Lahan Kuburan Fiktif Senilai Rp8 M

02 Aug 2016

Palu

Parigi

Dihantam Banjir, Jalur Transportasi di Tolai Timur Terputus

PARIGI MOUTONG – Akibat dihantam banjir, jalur transportasi ...

  • 02 Aug 2016
  • 0

Pemantauan Pengganti Makanan Pokok Nasi Menjadi Ubi Pada Kemajuan Nilai Gula Darah Penderita Dm Tipe Ii Di Puskesmas Sangurara

Penulis : Della Amalia, S. Ked (Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat Palu)


DIABETES MELITUS ialah gangguan fungsi  prankeas dengan meningkatnya gula darah dalam badan yang diakibatkan  karena adanya gangguan pada sekresi insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak cukup bagi badan. Pada profil kesehatan Kota Palu 2021.


DM tergolong penyebab ajal terbanyak pada usia 45-64 tahun dan kedua tertinggi sehabis hipertensi untuk jumlah masalah kematian balasan penyakittidak menular.


Berdasarkan pola penyakit rawat jalan di 13 rumah sakit Kota Palu, DM merupakan penyakit tertinggi pada pasien rawat jalan.


Diabetes dan Epidemiologinya


Penyakit DM merupakan  penyakit metabolisme  yang disebabkan karena resistensi insulindan disfungsi sel beta pankreas. Pola hidup yang lebih banyak didominasi menjadi penggagas DM yakni contoh makan dan kegiatan fisik.


Berdasarkan epidemiologinya, sepanjang tahun 2024 jumlahpenderita diabetes di PKM Sangurara meningkat setiap bulannya, bahkan tidak mengalamipenurunan yang signifikan.


Tingginya jumlah penyandang DM antara lain disebabkan oleh pergantian gaya hidup masyarakat serta kesadaran untuk melaksanakan deteksi dini penyakit DM, kurangnya acara fisik, dan pengaturan acuan makan yang salah. Seperti yang terjadi pada Ny H, seorang pasien DM tipe II berusia 64 tahun di Puskesmas Sangurara.


(Dok. Della Amalia, S. Ked)

Ny H diketahui tidak rutin konsumsi Metformin sebab kegelisahan akan imbas sampingobat, dikarenakan pasien juga sedang konsumsi obat anti hipertensi. Selain itu, pola makanyang tidak terencana turut memperburuk kondisi kesehatannya.


Dalam menjalankanpengobatannya, dengan ini pasien di anjurkan mengonsumsi pengganti makanan utama nasi menjadi ubi.


Oleh sebab itu, Puskesmas Sangurara mendukung acara pengganti makananpokok nasi menjadi ubi untuk melihat pertumbuhan nilai gula darah selama kurun pengobatan.


Ubi Jalar : Makanan Pengganti Nasi dengan Indeks Glikemik Rendah


Pendapat dokter muda Della Amalia, dalam beberapa sumber jurnal yang telah dibaca, nasi putih matang yang dikukus mempunyai nilai indeks glikemik 82, angka ini tergolong kelompokmakanan dengan indeks glikemik yang tinggi. Penderita diabetes melitus perlu untukmengurangi konsumsi nasi dengan mengubah sumber pangan pokok lain yang mempunyai nilaiindeks glikemik yang rendah serta gampang didapat dengan harga yang ekonomis contohnya ubi.


Ubi ialah masakan yang berasal dari umbi-umbian yang bisa menjadi sumber panganfungsional alasannya mempunyai kandungan gizi yang cukup baik. Ubi ialah salah satutanaman yang kaya akan karbohidrat dan serat serta mempunyai indeks glikemik yang rendah.


Penelitian yang dikerjakan di Puskesmas Sangurara memberikan hasil yang positf pada Ny H, pemantauan nilai gula darah dijalankan pada ahad ke 2, ke 3 dan ke 5 menghasilkanpenurunan yang signifikan.


Berikut hasil pemantauan nilai gula darah di saat (GDS) yaitu:



  1. Minggu 2 : 251 mmHg/dL

  2. Minggu 3 : 166 mmHg/dL

  3. Minggu 5 : 130 mmHg/dL


Strategi Rencana Tatalaksana Pasien:



  1. Promotif : Pengobatan terhadap penyakitnya utamanya bagaimana cara penggunaan obatdengan benar, mengedukasi dan memotivasi untuk memeriksakan gula darah secaraberkala serta pentingnya ketaatan memakai obat secara rutin.

  2. Preventif : Melaksanakan acuan hidup sehat seperti menertibkan acuan makan dan melakukanaktivitas fisik, berkala mengontrol gula darah ke puskesmas paling tidak sebulan sekaliserta melakukan skrining bagi keluarga yang beresio terkena DM.

  3. Kuratif : Mengonsumsi obat anti DM yang diberikan dokter secara rutin setiap hari dan melakukan pengobatan jikalau terdapat komplikasi DM.

  4. Rehabilitatif : kontrol gula darah ke puskesmas untuk menilai efek pengobatan, olahragayang terstruktur sekurang-kurangnya30 menit/hari dan tetap mempertahankan kebersihan diri dan kebersihanlingkungan


Sumber:



  1. Aniska, T. (2022). Studi Epidemiologi Terhadap Kejadian Diabetes Melitus pada UsiaLanjut di Desa Purwodadi. Prepotif, 6(2). 1526-1534

  2. Setyaningrum, N, M., Adi, A, C. (2022). Kajian Literatur L Potensi Umbi sebagaiPangan Alternatif untuk Penderita Diabetes Melitus. Media Gizi Kesmas, 11(2). 595-603

  3. Dinkes Kota Palu, (2022). PTM Dinas KEseharan Kota Palu Tahun 2022. Kota Palu :Sulawesi Tengah



No comments:

Write a Comment

Donggala

Sigi

Touna

Buol

Tolitoli

Featured